Friday, August 7, 2020

Pengertian, Fungsi dan Jenis Partisi Harddisk

Harddisk merupakan salah satu perangkat yang sangat penting dalam suatu sistem komputer, tanpa adanya harddisk sebagai media penyimpanan maka dipastikan komputer tersebut tidak dapat digunakan. Agar harddisk dapat bekerja lebih optimal dan efektif, sebaiknya harddisk tersebut diatur secara terpisah, pemisahan harddisk ini dinamakan dengan partisi.

Menurut asal kata, partisi berasal dari Bahasa Inggris yaitu partition

, yang berarti sekat, pembagian atau dinding pemisah. Sehingga partisi harddisk merupakan pembagian kapasitas atau ruang – ruang harddisk menjadi beberapa bagian sesuai dengan kebutuhan sistem atau pengguna.

Secara umum, komputer akan membuat partisi ( C: ) sebagai partisi primer, di partisi ini tersimpanlah file – file sistem dari aplikasi – aplikasi yang diinstall pada komputer, sedangkan partisi lainnya biasanya bersifat menyimpan file – file yang tidak berhubungan dengan sistem untuk mengoperasikan komputer.

sumber : pixabay.com

Berikut adalah jenis – jenis dari partisi harddisk :

1.      Partisi Primary

Merupakan partisi utama dari harddisk, yang berisi file – file installer dari aplikasi, boot yang berhubungan dengan pengoperasian komputer. Partisi primary merupakan bagian harddisk yang pertama kali diakses komputer ketika booting.

2.       Partisi Extended

Juga merupakan partisi utama pada harddisk, namun partisi ini tidak berhubungan dengan pengolahan data secara langsung, tetapi hanya untuk membantu apabila partisi harddisk mengalami keterbatasan.

3.       Partisi Logical

Partisi logical bisa diisi berbagai data, baik data – data sistem maupun data – data biasa seperti dokumen, foto video atau lainnnya. Namun umumnya, file – file sistem tidak disimpan di partisi ini.

Pembagian atau perpartisian harddisk tentu memiliki beberapa tujuan, yaitu antara lain :

1.       Memudahkan user atau pengguna

Apabila data disimpan di satu partisi tentu akan menyulitkan ketika melakukan pencarian. Partisi harddisk ini berfungsi untuk mengelompokkan data sehingga pengelolaan data menjadi lebih optimal.

2.       Kinerja komputer menjadi lebih baik

Hal ini berhubungan dengan index atau pencarian pada file, ketika tidak ada partisi maka komputer menjadi lebih lambat saat pencarian atau index file.

3.       Keamanan data lebih terjamin

Hal ini biasanya berhubungan dengan file – file sistem, kadang kala komputer tidak dapat booting akibat kerusakan file – file sistem sehingga terkadang perlu dilakukan format ulang file sistem, apabila harddisk tidak dipartisi dan file – file seperti dokumen, gambar dan file lain tidak diletakkan di partisi yang berbeda dengan partisi file sistem, maka dikhawatirkan ketika di format ulang, file tersebut akan hilang.

4.       Penggunaan lebih dari satu sistem operasi menjadi lebih mudah

Demikian, semoga bermanfaat.

No comments:
Write comments